Satu Langkah Lebih Dekat dengan Matematika Realistik
Jumat, 7 Februari 2025, mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Matematika FMIPA Unesa Kampus 1, Ketintang dan Kampus 5, Magetan, bersama-sama mengikuti kuliah umum Pendidikan Matematika Realistik. Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi para dosen S1 Pendidikan Matematika, yaitu Prof. Rooselyna Ekawati, Ph.D., E., Evangelista Lus Windyana Palupi, S.Pd., M.Sc, Dr. Rini Setianingsih, M.Kes., Dr. Lisnani, M.Pd., Dr. Sumarni, M.Pd., Dr. Lestariningsih, M.Pd., Dr. Mukhtamilatus Sa‘diyah, dan M.Pd., Liza puspita yanti, S.Pd., MAE.
Narasumber dari kegiatan ini, Prof. Rooselyna Ekawati, Ph.D. mengajak mahasiswa untuk berkenalan dengan Matematika Realistik sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika bermakna dan juga merupakan penciri Prodi S-1 Pendidikan Matematika, FMIPA Unesa dan Prodi S-1 Pendidikan Matematika Kampus Unesa 5.
Kuliah umum yang dimoderatori oleh Dr. Lisnani, M.Pd., ini diawali dengan sharing pengalaman belajar matematika oleh mahasiswa. Dari sharing tersebut, ternyata sebagian besar pengalaman belajar matematika mereka adalah dengan mempelajari langsung prosedur formalnya.
Prof. Rooselyna Ekawati, Ph.D., mengulas mengenai hakikat matematika realistik yang merupakan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang berawal dari pemikirian Hans Freudenthal (Belanda) bahwa matematika sebagai aktivitas manusia (mathematics as human activity). Makna kata “realistic” sendiri dikenalkan kepada mahasiswa dan mahasiswa diajak untuk bernalar menyelesaikan beberapa masalah matematika seperti sistem persamaan linear tiga variabel. Selanjutnya mereka diajak mengenal tiga prinsip dalam matematika realistik sebagai sarana siswa membangun konsep matematika dari situasi permasalahan yang bermakna.
Mahasiswa antusias mengikuti perkuliahan dan beberapa pertanyaan kritis diajukan dan didiskusikan. Mereka juga terlibat diskusi secara aktif selama kuliah umum berlangsung. Di akhir acara, Prof. Rooseyna Ekawati, Ph.D., memberikan tiga buku berjudul “Matematika Reaslitik dengan Kearifan Lokal” kepada tiga mahasiswa paling aktif sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi aktif mereka dalam perkuliahan.
